Kelompok Sosial Gerabah Balongan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Desa Balongan terkenal dengan panorama pantai dan panorama rujak ternyata ada keberadaan kelompok sosial yaitu pengrajin gerabah yang jarang dilirik oleh pengunjung. Gerabah Balongan disebut sebagai pelopor dan kawasan penyokong budaya tembikar manusia plawangan sebelum masa prasejarah. Sebuah keberadaan kelompok sosial yang tentu unik menyimpan pengetahuan, teknologi, dan produk yang ramah lingkungan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Asal usul keberadaan kelompom sosial pengrajin gerabah
2. Berapa jumlah anggota yang dihasilkan dari kelompok sosial pengrajin gerabah
3. Tahapan tahapan terbentuknya gerabah
4. Alat yang digunakan untuk pembuatan gerabah
5. Model distribusi dan pangsa pasar dari produk gerabah
6. Hambatan hambatan yang dialami para pengrajin gerabah Balongan
7. Cara agar gerabah balongan dapat memajukan desa balongan
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui asal usul keberadaan kelompom sosial pengrajin gerabah
2. Mengetahui jumlah anggota yang dihasilkan dari kelompok sosial pengrajin gerabah
3. Mengetahui tahapan tahapan terbentuknya gerabah
4. Mengetehui alat apa saja yang digunakan untuk pembuatan gerabah
5. Mengetahui model distribusi dan pangsa pasar dari produk gerabah
6. Mengetahui hambatan hambatan yang dialami para pengrajin gerabah Balongan
7. Mengetahui cara agar gerabah balongan dapat memajukan desa balonga
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Asal usul keberadaan kelompom sosial pengrajin gerabah
Berdasarkan sejarah, pengrajin gerabah balongan sudah ada sejak dulu. Masuk tahun 1980an baru muncul rintisan pembuatan gerabah yang semula ingin diadakan studi banding, namun alih alih karena memang adanya kesiapan warga sehingga sampai diambilkan atau didatangkan tenaga dari Jepara untuk diajarkan supaya lebih terarah. Namun, lama kelamaan tidak ada yang mengkoordinasi sehingga baru akhir-akhir ini muncul desa wisata dan wisata baru
2.2 Berapa jumlah anggota yang dihasilkan dari kelompok sosial pengrajin gerabah
Dibandingkan dari tahun 80-90 sangat berkurang sekali. Karena belum tereksplorasi jauh sehingga terkait dengan pemasaran harga dan sebagainya kalah bersaing dengan produk produk plastik. Warga desa Balongmulyo sendiri ingin mengangkat nilai jual gerabah semaksimal mungkin seperti pengrajin gerabah diluar kabupaten Rembang. Menurut penelitian, terdapat 500an KK di Desa Balungmulyo tetapi yang membuat gerabah hanya tersisa 10-15% saja.
2.3 Tahapan tahapan terbentuknya gerabah
Yang menarik dari usaha kerajinan di Balongan yaitu salah satunya pengrajin diberi kebebasan mengambil tanah liat yang disediakan desa tanpa dipungut biaya. Setelah tanah liat terkumpul, kemudian tanah diinjak injak dengan campuran pasir. Pasir yang digunakan biasanya pasir sungai daerah tersebut. Setelah diinjak injak diatas terpal baru masuk proses pembuatan seperti biasanya tergantung pesanan. Untuk pewarna yang digunakan biasanya memakai puru. Puru berasal dari bebatuan alami yang menghasilkan warna merah. Puru ini diambil dari daerah Kumbo, daerah Sedan, dan daerah Sarang.
2.4 Alat yang digunakan untuk pembuatan gerabah
Untuk pembuatan gerabah disana masih menggunakan alat tradisional yaitu perbot. Tanah liat diaplikasikan diperbot lalu dipukul pukul sampai menjadi leleran(bahan gerabah yang belum jadi gerabah). Setelah terbentuk leleran selanjutnya dijemur semalaman baru bisa dibentuk. Untuk pembakaran juga masih manual yaitu menggunakan jerami dan kayu kayu kecil.
2.5 Model distribusi dan pangsa pasar dari produk gerabah
Terkait dengan produk penjualan, dulu pangsa pasarnya masih luas sebelum ada produk luar negri dan produk sintetis. Dibandingkan dengan tahun ini agak berkurang karena kebutuhan permintaan dari konsumen sendiri.
2.6 Hambatan hambatan yang dialami para pengrajin gerabah Balongan
Ada beberapa hambatan yang dialami para pengrajin yaitu
A. Jarang peminat dari luar desa karena dibandingkan dengan sekarang yaitu ada plastik, alumunium dan sebagainya itu juga berpengaruh.
B. Karena dibuat secara manual jadi nilai jualnya tidak begitu mahal karena belum ada kreativitas, sentuhan sentuhan seni. Sehingga yang dibutuhkan saat ini itu kreativitas orang orang dalam berkarya untuk membuat bagaimana nilai jual menjadi lebih tinggi
C. kurangnya sumber daya manusia
2.7 Cara agar gerabah balongan dapat memajukan desa balongan
A. Dengan diadakannya sosialisasi, yaitu untuk memperkenalkan kedaerah lain bahwa ini adalah produk dari balongan atau produk gerabah pesisiran.
B. Setiap ada acara atau event besar, produk gerabah tersebut harus ditonjolkan, dipertunjukkan kepada orang luar dan bisa juga dijadikan oleh-oleh orang luar tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mengenai kelompok sosial gerabah masyarakat Desa Balung Mulyo, kecamatan Kragan kali ini semoga kedepannya bisa melestarikan terus budaya unggulan yang ada di Desa masing-masing supaya lebih dikenal banyak orang.
Nama : Sherina Rahmawati
Absen : 30
Kelas : XI IPS 2
Mapel : Sosiologi